Selasa, 27 November 2007

Buat Pak Meneg BUMN...

Besok Aku sidang lagi..
Sidang penegakan Anti Korupsi di Garuda Indonesia
Sementara Aku yang begitu bodohnya percaya
bahwa Komite Anti KKN adalah tonggak awal GCG
Bapak malah melegalisasi Dua Direksi
dari yang bodong menjadi paten.

Bapak tidak mau dengar..
Hanya karena Serikat yang menyampaikan
Bapak tidak mau dengar..
Hanya karena Kasta terendah yang beperkara

Bapak tidak mau dengar..
Penjualan Gedung Garuda Indonesia adalah aneh di telinga..
Ketika Direksi terus menerus berteriak untung..
Bapak tidak mau dengar..
bahwa pindahan adalah saat yang tepat..
untuk beberapa file yang harus menghilang..


Bapak tidak mau dengar..
Ketika geliat proses penjualan Gedung sedang berjalan..
Telah siap menunggu daftar asset berikutnya..
yang tiba-tiba masuk kategori non produktif untuk dilego..

Bapak tidak mau dengar..
Suara dari Kasta terendah..
Benarkah begitu hinanyakah Suara Kami
Bapak Meneg?

Pak Meneg,
aku jadi menduga-duga..
Dua tahun ini cuma bunga utang yang kita bayar..
sementara asset tengah dimutilasi hidup-hidup..
ketika tiba saat lintah2 itu mempailitkan GA
bahkan tulang pun tak tersisa..
Hanya angin yang tersedia untuk disajikan
dipersembahkan buat para pegawai yang asik tertidur..
Wah betapa cerdasnya yang mengatur ini semua..

Sungguh kagum aku...
Sampai ingin ku bagi rasa kagum ku..
Pada mereka yang peduli
Pada mereka yang kelihatan peduli
Pada mereka yang tidak peduli..
Pada mereka yang masih mengaku wakil rakyat
Pada Ia yang sedang keranjingan Menyanyi
Pada Saudagar ku yang kendaraannya..
baru saja terjengkang di Sulawesi Selatan
Dan tentunya
Pada mereka yang tengah asik berpesta untung

'Minggu 25 Nopember 2007 jam 20:22
'Ludah yang kering dalam kisah membunuh angan
http://wirajhana-eka.blogspot.com/2007/11/buat-pak-meneg-bumn.html


Note:

Pagi ini....
Selasa 27 Nopember 2007..
Untuk pertama kalinya sejak ku berkarya di Gedung ini..
Tak ku lihat lagi Bendera Berwarna Biru Kami...
Bendera Berwarna Biru berlogo Garuda Indonesia...
Yang senantiasa Berkibar Gagah..
Mengapit Sang Saka Merah Putih..
Melewati Hujan, terik dan Riuh rendah perjalanan bangsa Ku..
Perlahan tapi pasti...
GarudaKu dikubur hidup-hidup..
bersama nisannya sekaligus

4 komentar:

Anonim mengatakan...

Ternyata tidak sedikit karyawan yang merasa sakit ketika lapaknya tergusur, entah dengan cara dijual atau digadaikan.
Ternyata kita sudah tidak berhak lagi berbangga ketika kita mencari rumah sakit provider yang terbatas.
Ternyata kita sudah tidak lagi dipercaya, ketika akan menggunakan airline discount untuk akomodasi, meski hotel itu milik anak perusahaan kita.
Ternyata kita hanya bisa meratap ketika tangan-tangan kekuasaan mengakuisisi aset perusahaan.
Ternyata kita memang harus berdo'a ketika orang menzalimi aset kita dengan alasan untuk menyelamatkan perusahaan dari likuidasi, padahal merekalah yang merencanakan likuidasi itu.

Anonim mengatakan...

Rabu sore 28 Nopember 2007 jam 17.00..

Saat itu kita tengah curhat dengan wartawan cetak dan elektronik perihal gedung kita ini yang koq bisa-bisanya dijual..

Tiba-tiba, di saat curhat itu berlangsung, Datanglah pihak perusahaan yang bersikeras hendak menggusur ruangan Serikat kita...

Rupanya kita masih diberikan kesempatan..terlihat muka kaget mereka saat masuk dan melihat banyak teman2 wartawan..

sehingga loloslah kita satu hari dari penggusuran paksa dirumah sendiri oleh para pengontrak...

Tapi tentang Besok, lusa dan hari-hari lain kemudian...tak tahulah aku...

Terpikir sesaat dibenaku ketika adegan penggusuran itu tengah alot berlangsung...apakah para karyawan lain tahu?

Apakah mereka juga tahu..bahwa ini bukanlah semata-mata masalah lapak kantor?

Apakah mereka juga tahu bahwa saat ini, baik suka maupun tidak...kita tengah digiring menuju ujung tanduk perjalanan kerja kita?

yang jelas...aku benar2 tak tahu...dan..aku lebih memilih tak tahu!

Yang kutahu adalah...
kalau tidak kita yang bertahan...siapa lagi yang mau?

Yang kutahu adalah..semua jerih payah duapuluh tahunan Gedung ini...puncak pencapaiannya adalah malah kembali menjadi pengontrak!

Ah, sudahlah!
Setidaknya ada satu yang patut kita banggakan sekarang ini..

kita berhasil mengusir diri kita sendiri..

Ya, akhirnya kita mampu dan berhasil mengusir diri kita sendiri!

Anonim mengatakan...

karena saya tahu beban menteri banyak maka saya sms hal yang kecil - kecil saja:

bapak menteri
sejak hari senin lift yang operasi melayani 540 karyawan GA yang masih berkantor di medan merdeka selatan hanya 2 unit. dampaknya pada jam masuk, istirahat, sholat, pulang terjadi antrian sampe 1 jam. menurut pengelola 4 lift dialokasikan u kementrian. Apa ini adil pak / ahmad irfan - sekarga
------
menteri sudah menjawab sms:
lift lagi diservice bersamaan. ini memang stupid
------
pada sore hari lift bisa cepat berfungsi "ternyata ada gunanya juga satu kantor dengan menteri dan kalo demo gak jauh - jauh lagi serta sangat menghemat biaya bus"
----

Anonim mengatakan...

Ironis memang,suatu pencapaian prestasi yang hilang begitu saja